Selasa, 30 Oktober 2018

Kartu Tanda Santri

Kartu Tanya Santri ( KTS) 
Alhamdulillah KTS nya santri baru udah jadi
KTS, apa itu KTS
KTS adalah Kartu Tanda Santri.

Sejenis dengan KTP atau e-Ktp.
Bedanya KTS ini dana nya tidak dikorupsi. Karena dananya kecil. Hanya cukup buat beli Sempol. Sedikit bocoran. Untuk sementara dan mungkin seterusnya, KTS tidak bisa digunakan untuk mendaftar di KUA. Apalagi untuk ngutang di warung tetangga. Jadi jangan coba-coba  Jadi KTS ini manfaatnya apa?

Salah satu Manfaatnya, bisa untuk mengenang ketika sudah alumni bahwa kita pernah jadi santri. Sekaligus jadi REM untuk tidak melakukan tindakan yang melampaui batas santri. Ex: mewarnai rumah tangga orang. Mencuri amplifier masjid dll


Minggu, 21 Oktober 2018

Logo ISDANIA

LOGO ISDANIA 
( Ikatan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri )
Kendal/Sumbertlaseh Dander Bojonegoro


Logo dan Kop Madin Nurul Islam Al Muniri


Logo Madrasah diniyah
Nurul Islam Al Muniri


kop
Madrasah Diniyah Nurul Islam Al Muniri


Kamis, 18 Oktober 2018

Hari Santri Nasional

HARI SANTRI NASIONAL

Hari Santri Nasional Kenapa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional ? Mungkin dari kita ada yang bertanya-tanya seperti itu. Setiap peristiwa pasti mempunyai sebuah sejarah tersendiri. Dan setiap sejarah pasti mempunyai makna dan filosofi yang harus kita ketahui.Sehingga kita sebagai umat muslim dan khususnya untuk para santri harus mengetahui sejarah dan latar belakang ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari Mbah KH. Hasyim pada tanggal 22 Oktober.
Itulah alasan yang mendasari kenapa Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober, yang sebelumnya Presiden Jokowi berpendapat pada tanggal 1 Muharram.Sejarah membuktikan, para santri bersama dengan pejuang lainnya mempunyai peran yang sangat penting dalam merebut kembali kedaulatan negara republik Indonesia dari penjajah bangsa asing.Presiden Jokowi juga pernah mengamini peran historis dari kaum santri. Mereka yang ikut berjuang dan mempunyai peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain KH. Hasyim Asy’ari yang merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Nahdatul Ulama, KH. Ahmad Dalan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al Irsyad, dan Abdul Rahman dari Matlaul Anwar.
Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela Tanah Air yang ternyata banyak berasal dari kalangan santri. Sehingga perjuangan para santri harus diperingatkan menjadi salah satu Hari Besar di Indonesia.

Makna yang Terkandung dalam Hari Santri Nasional


Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober mempunyai makna yang begitu dalam bagi kalangan santri sendiri.
Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan bangsa ini dari penjajah sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut berjuang dan mengorbankan nyawanya demi untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa.Sekarang ini, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu oleh Bapak Presiden Jokowi. Hari itu merupakan sebuah hari yang membangun semangat santri untuk lebih memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia untuk kedepannya.

Karena mengingat sejarah itu sangat penting sekali. Dari sejarah kita akan mendapatkan ilmu dan wawasan yang begitu luas. Ingatan sejarah akan memberikan bekal ilmu pada zaman yang modern ini.
Tujuannya apa ? Agar kita selalu bermuhasabah diri, memperbaiki kualitas pribadi demi kemajuan bangsa Indonesia untuk kedepannya.

Sejarah Hari Santri Nasional

Ada beberapa alasan pemerintah menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Presiden Jokowi menjelaskan besarnya peran santri untuk bangsa Indonesia. Para tokoh-tokoh besar yang mempunyai andil itulah yang membuat pemerintah menilai dan mempertimbangkan Hari Santri Nasional sangat penting ditetapkan.Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan peristiwa bersejarah bangsa Indonesia yang membawa bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan dari para penjajah berkat perjuangan para santri dan campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Resolusi jihad yang diceruskan oleh pendiri NU yaitu KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober pada tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah dan mengahalangi kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatas namakan NICA.
KH. Hasyim Asy’ari sebagai tokoh besar pendiri Nahdatul Ulama menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap orang”
Seruan jihad itulah yang di kobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk membakar semangat para santri Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Jenderal Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945. Ia tewas bersama dengan pasukannya yang kurang lebih sebanyak 2.000 pasukan.
Hal tersebut yang membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berujung pada , peristiwa 10 November 1945 yang merupakan Hari Pahlawan.
Kemerdekaan Indonesia memang tidak lepas dari perjuangan kaum santri dan kaum ulama. Itulah kenapa tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
Selamat Hari Santri Nasional. Semoga apa yang menjadi harapan diperingati Hari Santri Nasional ini dapat dilakukan dengan baik demi terciptanya negara yang maju.
#Bersama_Santri_Damailah_Negri
#Dari_Almuniri_Untuk_NKRI


Madrasah Diniyah Nurul Islam Al-Muniri Gelar Taftisyul Kutub

Dokumentasi : Tim Media Madin Nurul Islam Al-Muniri Ahad, 2 Juni 2024 - Madrasah Diniyah Nurul Islam Al-Muniri menyelenggarakan acara Taftis...