Senin, 14 Oktober 2019

Qasidah Burdah karya Syaikh Imam Al-Bushiri

QASHIDAH BURDAH

Burdah (Bahasa Arab: قصيدة البردة) merupakan suatu Qasidah (lagu-lagu) yang berisi syair tentang pujian/ sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w.. Syair tersebut diciptakan oleh Imam al Busiri dari Mesir, pada saat beliau menderita penyakit semacam stroke, sehingga menyebabkan beliau hanya bisa terbaring ditempat tidur saja, karena sebagian tubuhnya tidak  bisa digerakkan.

Akhirnya beliau memohon pertolongan kepada Allah SWT. dengan melantunkan bait-bait qasidah Burdah ini. Hingga didalam tidurnya beliau bermimpi didatangi Rosululloh SAW. Rosululloh SAW. mengusapkan tanganya yang penuh berkah pada badan Al-Bushiri. Dan ketika bangun Al-Bushiri mendapati dirinya telah sembuh total.
Pada hari itulah permulaan beliau keluar dari rumahnya dan bertemu dengan seorang faqir shufi.
Faqir shufi itu berkata :
"Wahai syeikh...!!! Ijazahkanlah kepadaku Qosidah yang kau lantunkan untuk menyanjung Rosululloh SAW."
Al-Bushiri balik bertanya:
"Qasidah yang mana yang kau maksudkan..???"
Faqir itu menyebutkan bait qosidah burdah yang awalnya berbunyi : ....................  #  امن تذكر جيران بذى سلام
Akhirnya Al-Bushiri memberikan catatan Qasidah Burdah kepada faqir shufi tersebu. Begitulah awalnya hingga Qasidah Burdah menjadi sangat terkenal.

Ketika Qosidah ini sampai ditangan salah seorang menteri Raja Al-Malik Adz-Dzahir yang bernama baha'udin, dia mencoppy Qasidah tersebut. Dia bernadzar untuk tidak mendengarkanya kecuali dia dalam keadaan melepaskan alas kaki dan tutup kepala sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Menteri ini bersama keluarganya benar-benar mendapat keberkahan dari Qasidah Burdah ini.
Dindonesia, Burdah tersebut sering dilantunkan terutama oleh kaum Nahdliyin.

Qashidah Burdah memang selalu didengungkan oleh para pecintanya setiap saat. Di berbagai negeri Islam, baik di negeri-negeri Arab maupun ‘ajam (non-Arab), ada majelis-majelis khusus untuk pembacaan Burdah dan penjelasan bait-baitnya. Tak henti-hentinya muslimin di seluruh penjuru dunia menjadikannya sebagai luapan kerinduan pada Nabi. Burdah bukan sekadar karya. Ia dibaca karena keindahan kata-katanya.

Adapun Qasidah Burdah ini terdiri dari 163 bait nadzom :
- 10 bait berisi muqoddimah (mathla')
- 16 bait menerangkan hawa nafsu serta kecenderungannya
- 30 bait berisi sanjungan terhadap Nabi Muhammad SAW.
- 19 bait menerangkan milad Nabi Muhammad SAW.
- 10 bait tentang tawassul dengan Nabi Muhammad SAW.
- 10 bait sanjungan terhadap Al-Qur'an
- 3 bait mengupas mi'raj Nabi Muhammad SAW.
- 24 bait tentang Jihad Nabi Muhammad SAW.
- 14 bait berisi Istighfar, dan
- Sisanya berisi Munajat

Qashidah Burdah adalah salah satu karya paling populer dalam khazanah sastra Islam. Isinya sajak sajak pujian kepada Nabi Muhammad SAW, pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan. Hingga kini Burdah masih sering dibacakan di berbagai pesantren salaf dan pada peringatan Maulid Nabi. Banyak pula yang menghafalnya, termasuk di Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri juga diadakan pembacaan Qasidah Burdah setiap malam selasa ba'da magrib

Ket Foto : Pembacaan Qosidah Burdah Oleh Santri PP. Nurul Islam Al Muniri tiap Malam Selasa ba'da magrib.
Jual

Minggu, 13 Oktober 2019

Kabar duka menyelimuti Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban

KABAR DUKA MENYELIMUTI PONDOK PESANTREN LANGITAN WIDANG TUBAN
انا لله وانا اليه راجعون
.
Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya H. Saiful Barri. Beliau adalah Majelis A'wan Pon. Pes. Langitan dan salah satu menantu almaghfurlah KH. Abdullah Faqih.
.
Beliau wafat pada Minggu malam (13/10) sekitar pukul 22.00 WIB di RS. Darmo Surabaya dan insyaAllah akan dimakamkan hari ini Senin (14/10) bakda dzuhur di pemakaman umum Desa Mandungan, Widang, Tuban.
.
Semoga segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah Swt, dan diampuni segala kesalahanya. Amiin.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ, مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْر ِوَعَذَابِ النَّارِ.

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَثْوَاهُ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِنَانِ وَلاَ تَجْعَلْ قَبْرَهُ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِيْرانِ.

آمِـيْنَ... آمِيْنَ... آمِيْنَ... يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Minggu, 06 Oktober 2019

Kabar Duka Menyelimuti Pondok Pesantren Al Falah Ploso - Kediri

Kabar duka menyelimuti Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri.

Istri KH Hamim Djazuli, Ibu Nyai Hj Lilik Suyati Hamim Djazuli Wafat pada Hari Ahad, 6 Oktober 2019 di Kediri sekitar pukul 19:30 WIB.

انا لله وانا اليه راجعون

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها ، وَأَكْرِمْ نَزَلَها ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَها ، وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ ، وَنَقِّها مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ ، وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ ، وَأَعِذْها مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ  لها الفاتحة

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم. ۞   
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِينَ ۞ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ۞ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ۞ إيَّاكَ نَعْبُدُ وإيَّاكَ نَسْتَعِينُ ۞ اِهْدِنَا الصِّراطَ الْمُسْتَقِيمَ ۞ صِرَاطَ الَّذِينَ أنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيِنَ ۞ .. آمّين

Jumat, 04 Oktober 2019

Tiga macam orang yang menanam kebencian dan murka pada dirinya


ويقال : ثلاثة يزرعون لأنفسهم فى القلوب المقت، ويوجبون السخط، ويهدمون ما يبنون، أحدهم : المشتغل بعيوب الناس، والثانى : المعجب بنفسه، والثالث : المراءى بعمله، وثلاثة أصناف يزرعون المحبة فى القلوب، ويرثون العافية والمنزلة فى أهل السماء، أحدهم : صاحب الخلق الحسن، والثانى : المخلص بعمله، والثالث : المتواضع.
Dikatakan bahwa ada tiga macam orang yang menanam kebencian dan murka pada dirinya, dimana mereka merusak apa yang telah mereka bangun, yaitu :
1. Orang sibuk mencari kesalahan orang lain
2. Orang yang merasa bangga terhadap dirinya sendiri dengan dicampuri rasa sombong
3. Orang yang riya' dalam beramal

Sedangkan tiga macam orang berikut ini menanamkan cinta didalam hati, mewariskan keselamatan dan kedudukan dilangit, yaitu :
1. Orang yang berakhlaq mulia
2. Orang yang ikhlas dalam beramal
3. Orang yang tawadhuk (Rendah hati)

Ket gambar :
Amalan2 tiap malam jum'at yang dipimpin langsung oleh beliau Romo KHM. Masluchan Sholih (Pengasuh PP. Nurul Islam Al Muniri)

Madrasah Diniyah Nurul Islam Al-Muniri Gelar Taftisyul Kutub

Dokumentasi : Tim Media Madin Nurul Islam Al-Muniri Ahad, 2 Juni 2024 - Madrasah Diniyah Nurul Islam Al-Muniri menyelenggarakan acara Taftis...