Jumat, 20 Oktober 2023

Kisah KHM. Masluchan Sholih Bertemu Syeikh Abdul Qodir Al Jailani

Abah Yai Masluchan. Beliau adalah seorang yang sangat taat dalam menjalankan ibadah dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu kegemaran Abah Yai Masluchan adalah membaca manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jailani, seorang sufi terkenal yang merupakan salah satu tokoh agung dalam dunia tasawuf.

Hampir selama beliau masih nyantri, Abah Yai Masluchan sering sekali membaca manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jailani. Beliau  merasa begitu terpukau dengan kehidupan dan ajaran sang sufi yang begitu dalam dan penuh hikmah. Karena kecintaannya yang begitu besar kepada Syeikh Abdul Qodir al-Jailani, Abah Yai Masluchan berharap suatu hari nanti dapat bertemu dengan sosok sufi agung tersebut.

Suatu ketika, kesempatan itu akhirnya datang. Abah Yai Masluchan memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah tawaf di Ka'bah di Makkah al-Mukarramah. Beliau merasa sangat gembira dan bersemangat, karena selama ini ia telah merindukan momen suci tersebut. Dalam perjalanan tawafnya, tiba-tiba Abah Yai Masluchan melihat sosok yang mengenakan jubah putih menemani dalam tawafnya. Bersama-sama beliau melangkahkan kaki mengelilingi Ka'bah.

Namun, setelah tawaf selesai, sosok berjubah putih tiba-tiba menghilang. Abah Yai Masluchan bingung dan heran, karena saat itu beliau tidak mengerti apa yang terjadi. Setelah menyelesaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air, Abah Yai Masluchan merasa dirinya telah mengalami pengalaman spiritual yang luar biasa.

Beberapa waktu setelah kembali, Abah Yai Masluchan menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan Mbah Yai Kharis Adnan, yang merupakan gurunya dalam ilmu tasawuf. Ketika sowan, belum sempat bercerita, tiba-tiba Mbah Yai Charis Adnan bertanya kepada abah yai "Ketika kamu tawaf, ditemani oleh sosok berjubah putih, bukan?". Abah Yai Masluchan menjawab dengan penuh keheranan, "Iya, benar, tapi saya tidak mengenalnya"

Mbah Yai Charis Adnan tersenyum lembut dan berkata, "Sosok yang ditemani olehmu dalam tawaf itu adalah Syeikh Abdul Qodir al-Jailani sendiri." Mendengar kata-kata itu, hati Abah Yai Masluchan berbunga-bunga. Beliau merasa diberkahi dan diberi kesempatan yang luar biasa untuk berbagi momen sakral dengan tokoh besar dalam dunia tasawuf.

Sejak saat itu, kecintaan dan keikhlasan Abah Yai Masluchan dalam membaca manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jailani semakin mendalam. beliau selalu merasa terhubung dengan sang sufi agung dan berusaha menerapkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Kisahnya tentang pertemuan dengan Syeikh Abdul Qodir al-Jailani menjadi inspirasi bagi banyak orang, yang kemudian menumbuhkan kecintaan mereka terhadap tasawuf dan spiritualitas yang lebih dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Madrasah Diniyah Nurul Islam Al-Muniri Gelar Taftisyul Kutub

Dokumentasi : Tim Media Madin Nurul Islam Al-Muniri Ahad, 2 Juni 2024 - Madrasah Diniyah Nurul Islam Al-Muniri menyelenggarakan acara Taftis...